Minggu, 05 April 2009

PR And Publicity-Steps in publicity Planning

-Collect the facts

Mengumpulkan fakta-fakta yang terkait dengan tujuan dan yang ingin diraih melalui publicity merupkan suatu keharusan.Karena fakta-fakta seperti profil perusahaan,pendiri dan kemajuan serta keadaan perusahaan merupakan bukti eksisnya suatu perusahaan.Dengan adnya fakta-fakta tersebut masyarakat akan merasa suatu perusahaan sesuai untuk mensponsori suatu event tertentu dan handal dengan produk atau jasa yang ditawarkan.Seperti yang terjadi pada PT Wings yang menjadi sponsor event menengah kebawah yaitu Dangling(Dangdut Keliling)dengan Gerobak.Dengan menggunakan salah satu produk keluaran Wings yaitu sabun krim ekonomi yang diperuntukkan bagi masyarakat menengah ke bawah,event ini akan sesuai dengan target market nya,karena perusahaan telah mengumpulkan fakta tentang target dari sabun krim ekonomi secara demografi,geografi,penghasilan,usia serta gender.Fakta lain seperti latar belakang berdirinya PT Wings juga terkait dengan event ini.
PT Wings telah berganti nama menjadi PT Wings Surya.Perusahaan yang dulu merupakan industri kecil ini berdiri pada tahun 1948 di Surabaya.Sekarang sudah lebih dari 50 tahun Wings menjadi pemimpin pasar/market leader dan dapat bersaing dengan Unilever dan Indofood.Wings tidak hanya memproduksi sabuin atau detergent tetapi juga pasta gigi seperti ‘smile up’dan produk makanan serta mie instant.Pada awal berdiri,Wings hanyalah sebuah Fa kecil yang didirikan oleh orang Indonesia keturunan Tionghoa , Johannes F. Katuari (Oen Jong Khing) dan Harjo Sutanto (Tan Siek Miauw) dengan sedikit pekerja.Sekarang Wings telah mengepakkan sayapnya dari industrei sabun batangan menjadi industri besar yang handal seperti household, toiletries, personal care, kimia dasar, makanan dan minuman, perdagangan, properti hingga perbankan dan keuangan.Fakta seperti ini akan menjadi publikasi yang baik terutama untuk urusan ekspor,dengan publikasi yang baik,maka PT Wings Surya pasar ekspornya telah menembus 60 negara lebih.Dengan memanamkan strategi sebagai perusahaan Fast Moving Consumer Goods/barang kebutuhan sehari-hari yang cepat laku dan memiliki lebih dari dua belas ribu tenaga kerja berdasar prinsip 4N ala Wings: niteni (mengamati), nitili (menganalisis), nirokke (mencontoh) dan nambahi (memberi nilai tambah maka Wings berhasil menjadikan produk yang diproduksi top di masyarakat dan berkualitas KARENA para pakar kimia Wings telah meriset, menganalisis dan mengurai rumus kimia berbagai produk yang laris di pasar, untuk setiap saat siap diproduksi dengan kualitas yang lebih baik dan dilempar ke pasar.Pada penutupan Pameran Produksi Indonesia tahun lalu, sabun Giv meraih penghargaan dari Departemen Perindustrian dan Perdagangan sebagai Produk Unggulan, sementara So Klin masuk enam besar penghargaan yang sama.Tidak hanya itu,Wings juga ilkut serta dalam bisnis property dan bangunan seperti proyek perumahan dan real estat yang lama terbengkalai di Cibubur dan Puncak (Raffless Hill), serta di Surabaya, Gresik dan Cilegon,juga bergandengan dengan Grup Djarum membangun Pulo Gadung Trade Center di Jakarta Timur.Kekonsistenan Wings mencapai tujuan untuk menciptakan produk berkualitas international dengan harga ekonomi,seperti sabun krim ekonomi salah satunya,membuat masyarakat percaya Event Dangling ini akan berhasil dan ditujukan pada masyarakat menengah ke bawah di Kampung Melayu.Wings juga berhasil mengukuhkan dirinya sebagai market leader denga mengekspor produk ke berbagai belahan dunia.

- Research on company Financial history

Ketika mengadakan sebuah event,seperti event Danglingyang akan diadakan di Kampung Melayu,pihak yang bersangkutan harus meneliti dan mencari lebih dulu data-data yang berhubungan dengan keuangan perusahaan tersebut.PT Wings terletak Jl. Kalisosok Kidul No. 2/Jl Embong Malang, 61-65 Surabaya Jawa Timur sebagai sponsor dengan produknya yaitu sabun ekonomi untuk event Dangdut Keliling harus membuktikan bahwa Wings Surya adalah perusahaan yang handal,exist dan bisa bertahan menghadapai persaingan dan krisis moneter.Saat ini,PT Wings memiliki omset kekayaan sekitar Rp 5 triliun.Hitungan ini didasarkan atas omset Wings pada bisnis toiletries yang berjumlah Rp 3,5 triliun. Ini belum termasuk pendapatan dari sejumlah penyertaan, seperti di UIC, Ecogreen, properti, bisnis keramik, asbes dan semen fiber. Menurut data PDBI, tahun 2002 omset Wings dari toiletries Rp 3,25 triliun.Data keuangan seperti ini akan dibutuhkan,sehingga Wings sebagai sponsor benar-benar dipercayai. Data lain dari majalah SWA,pembayaran untuk iklan saja mencapai Rp 250 miliar pertahun. Angka ini sedikit lebih besar dari belanja iklan Unilever yang digelontorkan ke Lowelintas advertising agency.Wings berbeda dengan perusahaan lain.Wings bersifat lebih tertutup dan meminimalisasi Publisitas yang berlebihan.Namun dengan cara seperti ini,Wings yang merupakan bisnis persatuan dua keluarga dapat meningkatkan pendapatannya tiap tahun.Beberapa produk baru dari PT Wings semakin mengukuhkan posisi Wings sebagai market leader,bukan hanya itu saja,pendapatan financial Wings pun bertambah.Produk Wings,Mie sedaaap,yang ditujukan masyarakat menegah ke bawah dengan tingkat harga 625-750 rupiah ketika pertama kali diluncurkan pada April 2003 begitu menguntungkan perusahaan. Belum setahun diluncurkan sudah berhasil mengambil 12% pangsa pasar Indofood. Jika total pasar mi instan Rp 8 triliun/tahun -- 90% di antaranya dikuasai Indofood -- berarti Wings telah menguasai Rp 864 miliar. Angka yang sangat fantastis untuk ukuran produk baru.Wings berhasil mengepakkan “sayapnya”ke produk mie instant. Permintaan Mie Sedaap terus mengalir deras. Karena banyaknya permintaan, Wings sempat kewalahan hingga hanya bisa memenuhi 10% dari order pengecer dan toko.Hal ini didukung juga dengan strategi pengiklanan yang provokatif,mengajak dan mempengaruhi masyarakat,siapa yang tidak tertarik dengan mie murah. menurut data Nielsen Media Research menghabiskan anggaran iklan sekitar Rp 56,17 miliar.Informasi lain seperti Negara yang dituju untuk ekspor juga penting.Saat ini Wings Grup dengan CEO E. William Katuari dan dibantu Freddy L Katuari,telah mengepakkan “sayapnya” hingga Amerika Utara,Amerika Selatan,Eropa Barat dan timur,Asia Tenggara dan Timur,Afrika serta Oceania.Iklan yang bermunculan menyebabkan Wings makin dipercayai.Kemampuan PT Wings membayar iklan sudah cukup membuktikan PT Wings layak mensponsori event Dangling.Setiap produk Wings, menghabiskan anggaran belanja iklan di atas Rp 14 miliar. Daia hingga Rp 58,39 miliar (2003).Detergen So Klin (lima varian) menghabiskan anggaran iklan Rp 124,7 miliar sepanjang 2003,So Klin Pewangi, membutuhkan biaya iklan Rp 34,14 miliar di 2003.Tidak hanya itu,kemampuan Wings mengadakan acara pesta rakyat dengan dana yang besar di tahun 2003 dengan musik pop,dangdut dan rock semakin membuat masyarakat percaya kehandalan Wings.

-Explore old and new info about project

Sehubungan dengan event Dangdut keliling ayang akan diadakan di Kampung Melayu dengan target audience masyarakat menengah ke bawah.Image Wings sebagai perusahaan handal di beberapa Bidang harus didukung dengan sejarah Wings dan proyek baru atau lama.Sejarah Wings selama Lebih dari 60 tahun dapat menjadikan Wings lebih terpercaya dengan konsistensinya meraih target market menengah.Inilah beberapa proyek yang dilakukan Wings untuk masyarakat dan kelangsungan perusahaan.
1948 --- Ferdinand Katuari dan Harjo Sutanto mendirikan FA Wings dan memproduksi sabun colek skala home industry1950 -- sabun mandi Wings mulai dipasarkan1970 -- meluncurkan deterjen krim merek Ekonomi1980 -- melebarkan bisnis sabun deterjen krim dengan merek Wings Biru dan Dangdut1983 -- bersama sejumlah investor (termasuk Grup Salim) mendirikan PT Unggul Indah Cahaya, satu-satunya produsen alkylbenzene (bahan baku dasar deterjen)di Indonesia1986 -- kembali investasi di bisnis hulu melalui PT Petocentral1989 -- masuk di bisnis keramik, merek Milan dan Hercules1989 -- mendirikan Bank Ekonomi1989 -- berpatungan dengan Lion Corp. mendirikan PT Lionindo Jaya1990 -- deterjen batangan merek Extra Aktif dan deterjen bubuk merek So Klin1995 -- membeli lahan plantation PT Damit Mitra Sekawan dan PT Gawi Makmur Kalimantan 1995 -- dengan Siam Cement memasuki bisnis gypsum dan semen fiber1997 -- meluncurkan Daia1998 -- mengakuisisi proyek perumahan Rafless Hill dari PT Gunung Subur Sentosa1998 -- periode ekstensi So Klin dimulai dengan Softener So Klin dan So Klin Pewangi2000 -- membeli saham Ecogreen melalui dengan kepemilikan mayoritas (47,7%)2001 -- mendirikan perusahaan sekuritas, EkoKapital Securitas2002 -- membangun Pulogadung Trade Center bersama Djarum2003 -- penetrasi di bisnis mi instan melalui Mie Sedaap2004 -- ditinggal salah satu founding father, Ferdinand Katuari
Wings adalah perusahaan yang begitu mandiri,Wings membuat Production House sendiri yang berguna untuk menekan ongkos produksi . Wings juga mendirikan perusahaan sendiri. Tahun 1983 Wings mendirikan PT Multipack, perusahaan kemasan yang menghasilkan plastic container dan kemasan sachet. Pabriknya ada di Jakarta, di Surabaya memproduksi kemasan dalam bentuk corrugated card boxes. Tahun 2002Wings kembali mendirikan perusahaan kemasan, PT Unipack, fokus di kemasan fleksibel untuk produk personal care dan makanan.Wings begitu luar biasa,sebisa mungkin melakukan yang dapat dilakukan.Target Wings tidak muluk-muluk,Wings hanya berorientasi pada masyarakat menengah ke bawah,denga produk murah dan harga ekonomis. Melalui salah satu anak usaha, Wings juga hadir di Vietnam untuk mengontrol bahan baku penting untuk produk-produk household cleaning karena sodium tripolyphosphate juga diproduksi salah satu anak usaha PT Unggul Indah Cahaya.Masuknya Eddy William Katuari CEO PT Wins sebagai 1 dari 10 orang terkaya di Indonesia sudah membuktikan kemampuan Wings memakmurkan perusahaan.
Di industri hulu, tahun 2000 bergabung dalam konsorsium yang membeli Ecogreen Oleochemical. Ecogreen merupakan produsen oleochemical terbesar di dunia,dengan kapasitas produksi 110.000 metrik ton/tahun. Oleochemical merupakan bahan baku industri perawatan tubuh, sabun dan deterjen, makanan, plastik, farmasi, dan berbagai industri lain.Proyek perumahan Raffles Hills Puncak dan Cibubur kini ditangani Wings, di Subaraya membangun kompleks perumahan Nirwana Eksekutif, Palem Indah dan Palem Indah Permai. bahkan dengan Grup Djarum bersama-sama membuat Pulo Gadung Trade Centre.Bekerja sama dengan Siam Cement, Wings juga memproduksi bahan-bahan semen fiber untuk pengatapan. Bendera yang dipakai, PT Siam Indo Concrete Product. Tak berhenti di situ, Wings masuk pula di bisnis genteng keramik clay. Saat ini mereknya sudah cukup populer, M-Class. Manufakturing M-Class dipusatkan di tepian Jakarta, dengan pabrik seluas 15 ha.Putri Pendiri Wings yang lain,Fifi Sutanto turut menangani pembuatan pewangi yang disukai ibu rumah tangga dengan merek Fresh and Fresh. Di sektor keuangan, Wings juga ikut menggarap bisnis sekuritas. Tepatnya dilakukan sejak 1994 dengan mengakuisisi PT UOB Kay Hian SecuritasTahun 2001 mengorbitkan perusahaan sekuritas, namanya EkoKapital Securitas, berpusat di Jakarta dan membuka cabang di Surabaya menawarkan jasa equity brokerage, financial advisory, serta layanan perdagangan fixed income.Juga BANK ekonomi yang diurus oleh Denny Katuari.Seluruh informasi ini sudah cukup mambantu jalannya proyek Dangling,apalagi mengingat event pesta Rakyat tahun 2003 yang diadakan Wings begitu berhasil.Event Dangling yang sederhana namun meriah akan menarik simpati masyarakat dan merupakan media promosi untuk sabun krim ekonomi.Dengan sabun krim yang berkualitas tinggi namun harga murah,sungguh sulit untuk menyaingi Wings.

-Speak with outside sources who have direct and direct participation within the product


Untuk mengadakan event Dangling ini yang ditujukan pada masyarakat menegah bawah di Kampung Melayu ,PT Wings dengan produknya sabun krim ekonomi yang mensponsori harus mendapat tanggapn positif dari masyarakat.Image Wings yang didapat dari testimonial masyarakat dan pihak ahli bahkan laporan dari orang dalam Wings akan membuat masyarakat percay Wings sesuai sebagai sponsor yang handal.Beberapa pakar seperti Hermawan Kartajaya, President MarkPlus & Co. meyakini, sukses Wings karena kombinasi manajemen keluarga (family business), dibantu para profesional andal. “Jangan bilang bisnis yang dipegang family itu jelek karena belum tentu profesional memikirkan nasib perusahaan. Kalau pemilik, sudah pasti memikirkan dengan sungguh-sungguh,” ungkap Hermawan yang juga berasal dari Surabaya. Menurutnya, family business membuat pengambilan keputusan lebih cepat dan lebih berani menempuh resiko.Wings tidak hanya puas dengan market local,Wings memutuskan merambah market luar dengan mengekspor barang ke luar.Hal ini didukung oleh pendapat Yadi Budhisetiawan, pakar distribusi dan pemasaran yang juga Direktur Pengelola Force One mengatakan, persentase itu sangat besar. “Ini tak main-main. Berarti Wings bisa beradaptasi dengan pasar luar negeri,” ujarnya. Apalagi, hampir belum ada perusahaan Indonesia yang mampu mengembangkan pasar ekspor secara massal. Indofood sebut saja, yang sudah lama mencanangkan program ekspor mi instan, sampai saat ini juga berjalan stagnan. Beberapa produknya bahkan memimpin pasar. “Di sejumlah negara Afrika dan Arab kami memang market leader,” tutur Eddy William CEO PT Wings. Saat ini, menurut sumber SWA, tak kurang dari 90 negara menjadi tujuan ekspor Wings. Penjualan ekspor ini mampu mengontribusi sekitar 30% pendapat Wings dari bisnis toiletries. Bagi pebisnis di bidang consumer goods, angka ekspor sebesar 30% adalah istimewaKresnayana Yahya,pengamat bisnis yang juga Direktur Enciety, Surabaya, menengarai kiprah Wings persis Gudang Garam di bisnis rokok. Adapun Unilever mirip HM Sampoerna. Wings sukses karena bisa menerobos dan memimpin di white market (pasar becek) segmen sabun.Wings begitu berambisi untuk mengepakkan sayapnya di beberapa bidang.Bidang properti pun turut serta diambil. Akan lebih baik bila Wings tetap berjalan di jalur yang telah dikuasainya dengan sangat baik. Seorang eksekutif Wings berargumen tentang menggeliatnya permintaan properti seiring membaiknya perekonomian pascakrisis. Ini ada benarnya. Namun, langkah memasuki sektor ini bisa membuyarkan fokus bisnis Grup Wings. Apalagi, sejauh ini Wings tak memiliki kompetensi di sektor ini. Pengalaman Grup Sampoerna yang tersandung di properti semestinya bisa menjadi peringatan bagi Wings.Wings selalu mempunyai konsep yang jelas dan rela menanggung resiko.Thomas Wibisono, Direktur Pusat Data Business Indonesia (PDBI), menambahkan “Sebelum memutuskan masuk di suatu industri, Wings memikirkan bagaimana rantai pasokan ke industri itu, termasuk karakter industri dan tingkat persaingannya. Industri hulu itulah kekuatan utamanya. Hanya saja, jarang yang tahu karena memang tak pernah mau diekspos”.Wings tidak hanya puas pada industri hilir,Wings juga menangani industri hulu. Wings memiliki beberapa perusahaan di industri hulu, seperti PT Aktif Indonesia Indah, PT Findeco Jaya (kerja sama dengan PT Lautan Luas), PT Petrocentral (kerja sama dengan Kodel), PT Palemcoco Surya dan PT Lionindo Jaya. Wings juga merupakan salah satu pemegang saham utama di PT Unggul Indah Cahaya (UIC), perusahaan produsen alkylbenzene bahan baku utama deterjen terbesar di kawasan Asia Pasifik, dengan kapasitas terpasang sekitar 210.000 metrik ton/tahun. Selain memasok Wings dan sejumlah produsen deterjen lokal, UIC juga mengekspornya ke ASEAN, Eropa, Amerika dan Australia.Wings begitu berani mengambil langkah tertentu,dengan demikian pesaing Wings seperti Unilever terpaksa membeli bahan baku dari Wings,karena mengimpor bahan baku dari luar begitu mahal dan menyebabkan kenaikan harga. Ahli lain mengamati bisnis Wings solid. Soal pembagian warisan, meski menguasai sekitar 50% kepemilikan, keluarga Katuari tak mendominasi pembagian kekuasaan di grup. Dikatakannya, di beberapa perusahaan, keluarga Katuari tidak menjadi pucuk pimpinan. “Inilah yang membuat grup ini menjadi sangat solid. Bahkan dibandingkan dengan Grup ABC, Wings jauh lebih solid,” kata Thomas,dari PDBI.Wings tidak hanya bergantung pada satu supplier,tapi pada beberapa supplier.Pihak-pihak lain memberikan pendapat Wings juga akan lebih maju jika menangani bidang minyak goring,karena minyak goring adalah keperluan yang laku.Ini mungkin terjadi mengingat Wings memiliki palm oil dan plantation.Wings pintar membaca peluang,bahkan event Dangling ini pun menjadi peluang sekali lagi bagi Wings untuk mengukuhkan posisinya dan menarik target market lagi,walaupun beberapa waktu lalu terdengar adanya penipuan berkedok undian berhadiah dari PT Wings yaitu mobil Toyota Kijang innova,imagae Wings tetap terjaga.Dengan adanya event Dangling ini masyarakat akan membantu memulihkan image Wings.Pendapat masyarakat dan pakarlah yang menentukan keberhasilan suatau perusahaan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar